Jenis Limbah Medis yang Wajib Kalian Ketahui

Jenis Limbah Medis yang Wajib Kalian Ketahui

Tahukah kalian jenis limbah medis ada berapa dan apa saja itu? Berbicara mengenai limbah medis, limbah yang satu ini memiliki pembeda dari jenis limbah lainnya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004, limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit baik itu dalam bentuk padat, cair, mupun gas.

Limbah medis yang dihasilkan dari rumah sakit, poliklinik, puskesmas, dan layanan kesehatan masyarakat lainnya akan berdampak buruk bagi manusia, hewan, serta lingkungan kesehatan jika tidak ditangani dengan cara yang baik dan benar. 

Jenis Limbah Medis

Berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang tersebar di banyak daerah di Indonesia seperti rumah sakit, klinik, maupun puskesmas akan menghasilkan limbah padat maupun cair. Limbah medis padat bisa berupa jarum suntik, selang infus, pisau bedah, gunting, jarum, dan lain sebagainya. Sedangkan limbah medis cair bisa berupa darah, cairan tubuh, air bilas bedah dan autopsi. Adapun limbah medis terdiri atas beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.

Jenis Limbah Medis

1. Limbah Benda Tajam

Limbah medis benda tajam berupa objek atau alat yang memiliki sudut, sisi, ujung atau bagian tajam yang menonjol dapat melukai kulit seperti pisau bedah, pecahan gelas, jarum hipodermik, pipet pasteur, dan perlengkapan intravena. 

Semua benda tajam tadi mempunyai potensi berbahaya yang dapat menyebabkan luka melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tadi berkemungkinan besar sudah terkontaminasi oleh cairan tubuh, daah, bahan mikrobiologi beracun, bahan sitotoksik atau radioaktif. 

2. Limbah Infeksius

Merupakan limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi dari penyakit menular dan limbah laboratorium. Limbah infeksius biasanya dihasilkan dari kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dn ruang perawatan.

Jenis limbah ini bisa berasal dari berbagai bahan sekali pakai yang biasa digunakan untuk menyerap darah atau cairan tubuh, seperti selang infus, jarum suntik, dan kain kasa. Baik darah maupun cairan tubuh, seperti keringat, air liur, urine, dan keringat bisa mengandung virus.

3. Limbah Patologis

Jenis limbah yang satu ini biasanya berupa jaringan tubuh, seperti organ dalam tubuh, anggota badan, darah dan cairan tubuh. Limbah patologis biasanya dihasilkan pasca prosedur operasi.

4. Limbah Sitotoksik

Limbah sitotoksik merupakan limbah dari bahan yang sudah terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi. Jenis limbah ini memiliki sifat yang berbahaya karena bisa memicu kanker hingga mutasi gen. Adapun contoh limbah ini adalah obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

5. Limbah Farmasi

Jenis limbah medis berikutnya ada limbah farmasi. Limbah ini berasal dari obat-obatan kadaluarsa, tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang sudah terkontaminasi.

Baca juga:

Limbah Medis yang Berisiko Menyebarkan Penyakit

6. Limbah Kimia

Limbah medis jenis ini biasanya dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dari tindakan medik, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.

7. Limbah Radioaktif

Yaitu bahan yang terkontaminasi dengan radioisotape yang berasal dari penggunaan medik atau riset radionucleida. Biasanya limbah ini dihasilkan dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay, dan bakteriologis dalam bentuk padat, cair, atau gas.

8. Limbah Biasa

Jenis limbah medis terakhir adalah limbah biasa. Sebenarnya sebagian besar limbah medis juga merupakan limbah biasa yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di fasilitas kesehatan rumah sakit. Misalnya bungkus plastik alat medis, tissue, kapas, makanan untuk pasien, dan lain-lain.

Limbah medis juga menjadi permasalahan yang cukup serius bagi kesehatan lingkungan, terutama sejak pandemic Covid-19. Menurut data KLHK tahun 2021, Indonesia menghasilkan sebanyak 18.460 ton limbah medis yang termasuk kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).

Maka dari itu, penting bagi pihak pelayanan kesehatan untuk mengetahui tata cara pengelolaan limbah medis yang baik dan benar. Semoga informasi tadi bisa membantu!

Bagaimana Safety Box Binmed Membantu Anda?

Safety Box Binmed dapat menjadi solusi permasalahan limbah medis terutama jenis infeksius. Dengan Safety Box Binmed, anda dapat meningkatkan keamanan serta perbaikan pengelolaan limbah di faskes Rumah Sakit, Klinik, maupun Lab atau klinik.  Safety Box Binmed memiliki keunggulan yaitu terdiri dari 2 lapisan berupa inner box dan outer can yang dapat melindungi anda dari kebocoran limbah benda tajam.

Sistem refill Binmed dapat meminimalisir biaya pengadaan inner box untuk penampungan limbah medis tajam, sehingga banyak pihak terutama faskes merasakan efisiensi dari penggunaan produk Binmed. Jika anda membutuhkan solusi untuk masalah limbah medis di faskes anda, maka anda bisa hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *